RAHASIA STANDAR PEMENANGAN CALEG MENANG SEBULAN TERAKHIR !!
Mencari patokan atau standar langkah – langkah upaya pemenangan bagi caleg saat seperti sekarang ini sangatlah dibutuhkan oleh semua pihak yang terlibat, terutama bagi caleg dan timnya. Sampai detik ini kami masih menemukan banyak para caleg dan bahkan ketua timnya yang tidak mengerti arti menang dalam pileg tahun ini. Standar menang dan upaya logis langkah pemenangan adalah kemampuan meramu semua instrument pemenangan secara tepat terhadap semua aksi lapangan.
Artikel kali ini mengupas dengan tuntas terhadap standar pemenangan caleg dikaitkan dengan instrument utamanya. Simaklah dengan sesuai keadaan masing – masing, jika sedang sibuk pastikan baca artikel ini hingga paham dan menemukan kontranya analisis artikel ini.
1. RAHASIA POPULARITAS
Singkatnya yakni sudahkah dirimu sebagai caleg dikenal banyak oleh semua masyarakat pemilih di dalam dapilmu. Cara mengetahuinya adalah dengan melakukan penelitian/ survei sederhana secara metodologis. Lakukan wawancara terhadap masyarakat pemilih se-dapil dengan "memilih" orang yang akan di wawancarai (responden). Memilih responden wajib menggunakan random-sampling. Tujuan dari metode random-sampling agar supaya hasil penelitian benar-benar nyata dan tidak bias. Kami menyarankan untuk penelitian/survei ini lakukan wawancara kepada minimal 500 (lima ratus) responden yang tersebar secara proporsional di desa atau kelurahan dalam dapil.
2. RAHASIA MANAJEMEN TIM
Dimana ini sudah memasuki bulan Maret yang itu artinya hari pemilu tersisa tidak sampai 1,5 bulan lagi. Kegiatan seluruh caleg dan timnya selama hampir setahun ini sudah hampir pada titik akhir. Tentu sudah terasa suka-duka upaya pemenangan selama ini; berapa baleho yang sudah dipasang yang tentunya berbiaya tidak sedikit, ditambah total algaka yang disebarkan entah berapa ribu kartu nama yang “tidak” terbagi oleh orang kepercayaan. Turun ke lapangan untuk bersosialisasi bertemu langsung kepada masyarakat pemilih baik secara perorangan maupun secara pengumpulan jumlah masa yang termobilisir. Sudah ada anggota tim yang resign karena merasa tidak puas atau berpindah ke lain hati. Caleg juga ada yang sudah jenuh dan stag untuk melakukan gerakan apa lagi.
Kuncinya ada pada manajemen, sehingga pengaturan irama seluruh anggota pemenangan (relawan) dapat terjadi dengan lancar dan efektif. Ingatlah bahwa tujuan diadakannya tim itu agar supaya pendukung caleg dapat tercapai target suaranya. Tujuan dibentuk tim pemenangan bukan untuk selain mencapai target suara.
3. SOFTWARE IT
Inilah trend yang buram menghinggapi isi kepala para caleg dan timnya. Sesungguhnya barang ini adalah alat penunjang yang sangat penting untuk dimengerti sejak jauh hari oleh para caleg dan timnya. Namun kenyataannya software IT ini hanyalah dijadikan alat yang di pamerkan tanpa dimengerti makna kegunaan sesungguhnya. Ada caleg yang kami wawancarai yang telah mengaku dirinya di backup dengan system IT yang canggih, sehingga saking canggihnya sistem itu dia sulit untuk menjelaskan kegunaannya yang terkait peluang dia untuk mendapatkan suara mayoritas dari masyarakat pemilih di dapilnya. Lah terus apa gunanya alatmu yang canggih kalau tidak bisa mendapatkan suara pemilih secara maksimal. Ingatlah, keyakinan mendapatkan suara sebanyak-banyaknya itu bukan dari strategi pemenangan yang baik karena itu boros dan bias.
BACA JUGA : Software Pileg : Sistem Manajemen Pemilu Legislatif 2019
4. ANALISIS DATA
Kami meyakini sampai saat ini tentu sudah banyak laporan-laporan dari tim dibawah yang membawa daftar nama pendukung dan copy KPTnya ke sekretariat pemenangan. Ribuan mungkin jumlah datanya, lah terus data sebanyak itu mau diapain? Pikirkan dan putuskan yang terbaik!
Segera kawan datangkan ke tim kalian undang orang-orang yang mampu membaca data tersebut secara jujur dan yang berpengalaman. Cari orang yang sudah kalian kenal, segeralah lakukan sebelum data-data yang bejibun itu mengecewakan kalian. Pelajari hasil pileg tahun 2014 yang lalu, temukan seberapa banyak caleg yang terlalu percaya diri karena data-data yang banyak tapi secara faktual kalah. Para caleg jangan ke –PD-an dan tim leader-nya jangan sok jago menganalisis keadaan sehingga memungkinkan akan menyesatkan peluang keterpilihan. Ada kawan di dapil Jakarta II bercerita ke kami kalau pileg tahun 2014 yang lalu kalau berdasarkan pemetaan data relawan yang dia miliki akan meraih 80 ribu suara dan pada hari pemilihan hanya mendapatkan 20 ribu saja. Hampir saja kalah.
Maka dari itu kami menyarankan duduklah baik-baik seluruh caleg dan leader tim pemenangan untuk khusus membicarakan data-data pendukung ini. Nilailah dengan opsi-opsi yang tepat, buang keangkuhan ketika rapat menganalisis data. Pasanglah logika dan jujurlah dalam meyakini suatu data dukungan. Kemudian ambillah keputusan rasional untuk sisa waktu terakhir di penghujung aksi pemenangan ini.
5. SAINTE LAGUE
Bagian ini ternyata masih 80% caleg dan timnya gak paham-paham, padahal ini rumus kemenangan. Caleg yang cuek terhadap sainte-lague berpotensi kalah. Begini alur ceritanya kawan; mungkin partaimu akan dapat jatah kursi di dapilmu, tetapi apakah kamu yang akan duduk di kursi itu? Apakah mungkin yang duduk selain kamu tetapi temanmu sendiri yang se-partai denganmu dikarenakan peraihan suaranya sedikit lebih diatasmu.
Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas tutur kata di artikel kali ini agak sedikit kasar, ini dikarenakan perasaan kami sangat tersentuh setelah meneliti keadan di beberapa caleg dan di beberapa dapil secara random.
Kami ingin kompetisi demokrasi kali ini dapat mencerdaskan kita semua bukan membuat kita bertambah jumud dan latah akut. Ayolah kita lebih sayangi lagi bangsa yang besar ini dengan bersemangat kebersamaan dalam membangun peradaban indonesia yang lebih bijaksana dalam kerangka kebhinnekaan yang hakiki.
Salam kompak seluruh anak bangsa, bangsa besar, bangsa Indonesia !!!
(DC)