PILEG 2019 #3: PERILAKU PEMILIH CALEG POTENSIAL TAHUN 2019

PILEG 2019 #3: PERILAKU PEMILIH CALEG POTENSIAL TAHUN 2019

  1. Jika tidak ada aral yang melintang maka akan dilaksanakan pemilihan umum nasional tahun 2019 mendatang untuk memilih anggota DPD, DPR RI, DPRD PROVINSI, DPRD KABUPATEN, DAN DPRD KOTA serta memilih Presiden. Artikel kami ini beropini berkaitan sangat erat dengan hal tersebut. Persilahkan melanjutkan untuk menelaahnya, jika pembaca merasa ada manfaatnya info kami ini bolehlah untuk membagikan tulisan ini ke teman terdekat, rekan sejawat, sahabatmu, serta bolehlah engkau membagikannya pada facebook dan group WA. Monggo di share, terimakasih.

 

  1. Pada setiap dapil (daerah pemilihan) selalu terdapat perbedaan karakter pemilih dengan dapil lainnya. Dapil wilayah perkotaan akan berbeda karater pemilihnya dengan dapil wilayah desa. Dimana masyarakat pedesaan cenderung mudah welcome terhadap sosilaisasi caleg sedangkan wilayah perkotaan cenderung ada lebih keberhati-hatian.

 

  1. Perbedaan karakter pemilih boleh dilihat dari sudut pandang segmen/ pengelompokan. Ada pemilih yang dipandang berdasarkan suku, agama, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan-penghasilan, pendidikan, organisasi, lingkungan, dan seterusnya sesuai apa yang ada ditempat tersebut. Homogen atau heterogennya masyarakat pemilih di dapil tempatmu mustinya dapat dipetakan dengan detail sehingga upaya pemenanganmu sebagai caleg ditempat tersebut dapat berjalan dengan mulus dan lancar sesuai dengan kondisi kekinian.

 

  1. Ada pemilih memutuskan berdasarkan kesamaan-kesamaan yang dirasa sama dengan apa yang ada pada diri caleg idamannya. Ada juga pilihannya berdasarkan kesukaan semata. Ada juga berdasarkan karena merasa mendapatkan sesuatu. Boleh jadi juga pilihan dikarenakan disuruh orang lain atau mengikuti anjuran orang lain. Pahamilah dengan serius hal ini bagi kawan caleg yang maju tahun 2019 mendatang.

 

  1. Masyarakat pemilih itu memiliki perilaku yang sangat unik, memang ada berbagai teori tentang perilaku pemilih ini tetapi di kita saat ini literaturnya sangat kurang. Kalaupun ada itupun masih cukup rumit untuk dapat dijadikan rujukan. (Silahkan lanjut membaca semua opini kami pada website ini www.vote-indonesia.com) jangan lupa share/bagikan kepada semua sahabatmu.

 

  1. Dari beberapa kali pemilihan caleg yang kami ikuti prosesnya (15 tahun terakhir) selalu ada saja hubungan-hubungan serta kemiripan pola dari setiap upaya pemenangan pileg itu. Sehingga pola pemenangan yang ada selalu disebut pola konvensional atau keumuman. Pola pemenangan khusus tentu akan selalu ada jika dicari dengan serius kami cukup sebagai pemberi stimulant untuk hal itu.

 

  1. Masyarakat pemilih itu selalu terhubung dengan para caleg. Ada yang memiliki hubungan erat ada juga memiliki hubungan yang sebatas tau tetapi sekedar tau saja. Bangunlah kedekatan yang khusus dengan masyarakat pemilih didapilmu dengan cara bertatap muka langsung dan berbincang secara langsung. Pertemuan langsung ini menjadi catatan tersendiri dalam setiap hasil penelitian kami, dimana nilainya paling tinggi diantara cara-cara pendekatan yang lain.

 

  1. Sebagai kata pamungkas opini kami hari ini, ketahuilah bahwa pilihlah pemilih itu sebelum mereka memilihmu. Karena akan terjadi hubungan yang sangat erat antara pemilih dan caleg jika ini dilakukan. Dan kalau sudah terjadi hubungan itu maka akan tercipta peluangmu untuk menang terpilih sebagai wakil mereka di parlemen yang akan datang.

BACA JUGA: Strategi Rahasia Caleg Menang, Mendongkrak Popularitas

(DC)

Recommended for you