PILGUB KALTIM 2018 #5: DUIT PILGUB BIKIN MALAS NYALON
Duit pilgub untuk Kaltim itu ber_milyar-milyar rupiah?
Ada dua sudut pandang mengenai “nyalon” disini. Kosakata nyalon ini sudah sangat umum digunakan dalam bahasa ngobrol sehari-hari pada tetangga dan teman dekat. Pertama nyalon dalam artian maju sebagai Calon Gubernur-Wakil Gubernur Kaltim 2018. Akan bertarung dengan gagah dan rupawan yang di-ejawantah-kan tampil dimana-mana nampil di baleho ukuran raksasa atau ukuran seadanya, kemudian bisa jadi secara tiba-tiba “turun gunung” berakrab ria dengan masyarakat bawah (grass-root) untuk menunjukkan ini loh saya nyalon untuk menjadi pemimpin-mu hey rakyatku. Pokoknya senang berbicara demi kepentingan rakyat. Nah menghibur kan jadinya kalau sudah bicaranya membela kepentingan rakyat ini, menghibur bagaimanakah yakni menghibur dengan menjadikan rakyat jadi punya harapan hidupnya meningkat untuk jaman now ini. Kira-kira begitulah.
Kemudian yang kedua makna “nyalon” disini boleh jadi berarti berdandan ria masuk ke tempat salon untuk membuat diri menjadi gagah-cantik rupawan. Boleh jadi menata gaya rambut dengan style atau model terkini entah di-rebounding di-catok dengan wajah di-makeover agar terlihat rasa lebih muda lebih segar dan seterusnya pokoknya lebih kinclong gitu deh . Kepentingan nyalon disini biasanya murni untuk penampilan yang lebih ehm dan seperti tidak biasanya.
Untuk nyalon itu perlu bayar, jadinya perlu duit untuk membayar. Membayar nyalon dalam pilgub berharga akan jauh lebih mahal jika dibandingkan nyalon hanya sekedar potong rambut di salon.
Misalnya jika nyalon, coba anda lihat harga sekali bikin acara lapangan yang mendatangkan banyak massa yang dibuatkan panggung hiburannya. Berapa harga artis penyanyinya, panggung besarnya dengan soundsystem music yang suaranya dapat menggelegar menggetarkan nyali lawan politik, mungkin. Ditambah biaya akomodasi panitia dan personil lainnya bisa-bisa 200-an juta ludes sekali ngadain acara begitu. Lah kalau acara begitu dilakukan disetiap kabupaten kota se-Kaltim ini maka sudah berapa habisnya coba.
Sebagai hitungan kasaran deh, Kaltim ini ada 3 Kota yakni Balikpapan, Bontang, dan Samarinda, ditambah 7 kabupaten yaitu Paser, PPU, Berau, Kutim, Kukar, Kubar, dan Mahulu. Jadi ada 10 kota dan kabupaten jadinya. Kalau bikin acara besar di setiap kabupaten/ kota itu seberapa banyak duit yang kudu dipersiapin. Apalagi kalau diadakan acara sosialisasi disemua kecamatan yang berjumlah mencapai 103 kecamatan ditambah 1.020-an desa/ kelurahan se-Kaltim. Taruhlah satu kabupaten/kota dihantam rata saja masing-masing biayanya 1 milyar, berarti sudah 10 milyar minimal biaya kampanye. Dan itu baru minimal!!
Siapkan jumlah saksi di TPS jika nyalon. Ada 7.262 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang artinya jika ditempatkan minimal 1 orang saksi saja disetiap TPS itu maka akan ada lebih tujuh ribu orang yang akan jadi saksi untuk calon gubernur-wakil gubernur tersebut. Berapa bayaran saksi TPS selama ini? Kemudian dikalikan tujuh ribu-an itu (7000 x Rp 250.000,- = Rp 1,75 milyar). Banyak ya. Belum lagi ongkos-ongkos lainnya yang terkadang gak ada angsulannya yang receh–receh itu karena semua duit gede kan.
Masih mikir nyalon?
Untuk hitungan tambahan jika asumsi biaya untuk mendapatkan dukungan/ suara pemilih itu adalah Rp 50 ribu dikalikan suara yang ingin diraih sebanyak 1 juta suara(jumlah suara aman jika ingin menang pilgub kaltim) maka duitnya menjadi sebanyak 50 milyar rupiah. Apakah salah memberikan duit Rp 50 ribu untuk pemilih ?
Duh.. jadi capek juga ngitung-ngitungnya, atau sidang pembaca punya cara lain untuk menaksir berapa duit untuk nyalon Pilgub Kaltim 2018?
Wes santai ae… ini dulu info dari kami, sudah saatnya cukur rambut nih supaya gagah-cantik menjelang natal (bagi yang merayakan)… yukkk ke-salon 15 ribuan cukur rambut saja. Salam kompak lur….
(DC)
BACA JUGA : Survei Menang Telak Pilkada