STRATEGI MENDONGKRAK POPULARITAS MAKSIMAL DALAM PILKADA : DIPERLUKAN ANGKA POPULER LEBIH 90% UNTUK MENJADI PEMENANG PILKADA TAHUN INI.
Aksi sosialisasi yang dilakukan oleh setiap kandidat saat ini terlihat masih sporadis malu-malu, belum nampak massive. Kurang memperhatikan pemerataan sebaran dalam menjangkau masyarakat pemilih. Lambat dalam mengakses kelompok - kelompok potensial. Ditambah dengan perencanaan jadwal kunjungan terlihat sedikit frekwensinya. Padahal agresifitas kandidat dalam bertindak sangat diperlukan dalam menaikan popularitas tersebut menjelang sebelum penetapan pasangan pencalonan.
BACA JUGA : Software Sistem Manajemen Pemenangan Pemilihan Umum Kepala Daerah Serentak (SIMPEL PILKADA) 2020
Adanya keluhan terhadap rendahnya angka elektabilitas (potensi keterpilihan) itu sangat linier dengan upaya peningkatan angka popularitas.
Tidak mungkin angka peluang keterpilihan (elektabilitas) lebih tinggi dibanding angka popularitas. Logikanya angka popularitas harus jauh diatas angka elektabilitas.
Meningkatnya popularitas seorang kandidat harus dilakukan secara sengaja, baik itu diarahkan secara terprogram maupun diarahkan secara sporadis. Pilihlah peningkatan popularitas secara terprogram dan sengaja bukan biarkan mengalir tanpa pola yang serius.
Setiap kandidat akan memiliki cara yang khusus untuk menaikan keterkenalannya. Kandidat yang bersyahwat untuk maju mencalonkan tetapi mencueki popularitasnya maka peluang menangnya menjadi tidak logis. Itu halu…
BACA JUGA : Strategi Ampuh Mendapatkan Perahu Untuk Pilkada 2020
Nekat mau maju tetapi tidak mau melakukan sosialisasi secara terprogram itu sangat sulit mendapatkan rekomendasi partai. Karena peluang menangnya kecil.
Terkenal saja masih belum cukup alasan pasti menang. Tidak serta merta sesorang terkenal maka pasti didukung oleh masyarakat pemilih. Karena jika terkenal tapi terkenal "keburukannya" maka itu juga sangat sulit untuk dipilih oleh masyarakat pemilih.
Oleh karenanya aksi popularitas (sosialisasi) hendaknya dibarengi dengan perilaku akseptabilitas oleh semua stake holder team pemenangan. Akseptabilitas (accepted) merupakan perilaku terkonsep yang matang dan serius untuk ditanamkan pada diri kandidat dan timnya sehingga menjadi "sifat" yang dapat diterima oleh seluruh kalangan dalam masyarakat pemilih.
Akseptabilitas bukan sekedar semangat atau motivasi. Akseptabilitas juga bukan sekedar jargon kesombongan atau pressure jagoan terhadap publik. Karena akseptabilitas (angka dapat diterima) merupakan sikap etis dan sopan santun. Dia adalah aksi nilai-nilai kemanusiaan luhur yang mendasar dan orisinil. Dia juga adalah niat baik yang sungguh-sungguh untuk di publikasikan.
Singkatnya, popularitas adalah actionnya sedangkan akseptabilitas adalah nilai-nilai yang menyertai aksi popularitas itu.
Sehingga, lakukanlah aksi popularitasmu dengan maksimal secara serius serta menyertakan etika kemanusiaan yang memungkinkan dapat diterima secara mudah oleh masyarakat pemilih diwilayah pilkada-mu.
Berikut rumusan lengkap aksi untuk mendongkrak popularitas kandidat dalam pilkada tahun ini ;
- Lakukan proses sosialisasi secara sengaja dengan perencanaan yang matang. Dengan susunan jadwal yang terususn kontinyu dengan targeting yang jelas.
- Lakukan proses sosialisasi itu dengan memperhatikan sebaran dan pemerataan wilayah sosialisasi dengan jangkauan yang massive.
- Seluruh aktifitas sosialisasi (baik langsung maupun secara online) mesti memperhatikan faktor etis dan norma – norma yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar supaya proses sosialisasi itu mendapatkan penerimaan dan kesan yang baik dari masyarakat pemilih/ publik.
- Akseptabilitas sangat erat kaitannya dengan pencitraan. Oleh karena itu menjadi sangat perlu untuk diperhatikan faktor pencitraan ini. Tanyakan kepada konsultan branding terkait hal pencitraan kandidatmu.
- Alur silogismenya seperti ini ; PERENCANAAN → POPULARITAS → AKSEPTABILITAS → DIDUKUNG (ELEKTABILITAS) → DIREKOMENDASIKAN → DIPILIH. Dimana setiap alur memiliki pembahasannya sendiri – sendiri dan memiliki nilai/ point terhadap keberhasilan gerakan pemenangan pilkada.
- Sosialisasi dapat dilakukan secara langsung bertemu masyarakat pemilih, dan dapat pula dilakukan secara tidak langsung yakni menggunakan alat-alat peraga atau secara online internet/ media sosisal (medsos).
- Perhatikan sebaran yang merata dalam aksi popularitas.
- Citrakan kandidatmu secara wajar dan lebih pantas.
- Ukurlah secara periodik langkah – langkah pemenanganmu dengan survei ilmiah.
- Jagalah tata-krama dalam seluruh aktifitas gerakan pemenanganmu.
Demikian 10 point yang semoga dengannya dapat memberikan inspirasi kepada kandidat dan timnya. Semoga pilkada serentak kali ini dapat terlaksana secara lebih adil, aman, dan berkemajuan dalam rangka memenuhi panggilan peradaban kemanusiaan yang bermartabat.
Pilkada kali ini adalah bagian terbesar dari peradaban dunia saat ini. Karena ada ratusan juta manusia yang terlibat didalamnya. Pilkada tahun 2020 adalah panggung politik lokal terbesar dunia saat ini. Semua pandangan mata dunia akan tertuju kepada kita semua sebagai anak bangsa yang akan menorehkan kemajuan peradaban dalam rangka memenuhi “tuntutan kemanusiaan” sebagai contoh untuk generasi mendatang.
Nah, saatnya ambil nafas dan bergegaslah dalam partisipasi peradaban pilkada serentak ini.
Salam kompak buat semua, salam persatuan Indonesia.
Penulis: Doni Candra, S.IP
Editor : Nizar Mahroussy H.E, S.Kom
Ilustrasi Gambar : Kumparan.Com