PILGUB KALTIM 2018 #16: CALON DARI GOLKAR BUKAN SENGAJA UNTUK KALAH

PILGUB KALTIM 2018 #16: CALON DARI GOLKAR BUKAN SENGAJA UNTUK KALAH

Partai Golkar di Kaltim adalah partai besar. Pemilih Golkar di Kukar adalah mayoritas. Tiga kota se-Kaltim (Balikpapan, Samarinda, Bontang) juga menjadi basis Golkar. Paser dan PPU dimana partai Golkar juga besar, begitu pula Kutim dan Berau juga adalah basisnya Golkar. Tokoh dari Golkar telah berpengalaman panjang menjadi pemimpin di Kaltim secara silih berganti. Ini menjadi simpanan modal besar bagi partai sebesar Golkar di Kaltim.

Kini menjelang penantian siapa yang akan diputuskan untuk dicalonkan oleh Golkar pada pilgub Kaltim mendatang menjadi nervous untuk ditunggu-tunggu. Pada mulanya sudah umum diketahui Golkar telah fix bakal mengusung Rita Widyasari sebagai calon Gubernur Kaltim pada pilkada tahun 2018 sebentar lagi, namun hal tersebut menjadi galau ketika bunda Rita (sebagaimana fans-nya menyebutnya) kesandung urusan hukum dengan KPK di Jakarta sana. Padahal Rita adalah tokoh perempuan Kaltim yang paling dijagokan dalam pertarungan pilgub Kaltim tersebut.

Politik itu dinamis, begitu kata banyak orang. Golkar di Kaltim saat ini pasti mengambil ancang-ancang dengan kuda-kuda yang kokoh untuk start bergerak menjelang keputusan siapa yang akan dicalonkannya. Rita mungkin masih masuk hitungan tetapi realita yang ada juga jauh lebih penting untuk dicermati.

Begini pengamatan kami untuk calon yang bakalan diusung Golkar;

  1. Ketua Golkar yang baru saat ini sangat “membutuhkan” prestasi keberhasilan dalam era pilkada serentak tahun 2018 mendatang. Kemenangan dari pilgub Kaltim akan menjadi bagian dari kebutuhan itu.
  2. Calon yang akan dimajukan idealnya adalah calon yang mampu menang.
  3. Bukan calon asal yang penting maju nyalon berdasarkan ego dan “keyakinan” semata.
  4. Untuk indikator ukuran kalkulasi kemenangan secara komprehensif tentu Golkar di Kaltim sudah mahfum, begitu juga DPP Golkar di Jakarta pasti sudah punya standard pertimbangan untuk “memfatwakan” SK-nya terhadap calon Golkar di Kaltim.
  5. Dinamika di internal Golkar Kaltim semestinya akan lebih mengedepankan faktor strategis untuk waktu kedepan bukannya alih-alih selalu disibukan urusan perbedaan pendapat yang dapat berakibat merugikan eksistensinya, misalnya (jikalau ada)… heheh.
  6. Kesenioran pihak-pihak di Golkar Kaltim akan diuji kali ini untuk memberikan contoh dalam sikap “mau berdamai” dan jitu dalam mengambil keputusan yang sudah hampir limit waktunya.
  7. Mem-peta-kan potensi dan tantangan terhadap “calon lawan” kudu-musti juga akan diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Tanyakan ke internal Golkar sendiri dan tanyakan kepada seluruh masyarakat pemilih se-Kaltim supaya sesuai apa maunya rakyat sesuai maunya internal dan sesuai juga calon yang disusung.
  8. Popularitas, likebilitas/ afeksi, dan elektabilitas, bagi bakal calon dari Golkar Kaltim akan bakalan dikupas habis-habisan sebelum SK diterbitkan.
  9. Kemungkinan koalisi dengan partai lain juga akan dapat dijadikan bahan pertimbangan nampaknya.
  10. Bagaimana dengan peluang Rita???

Begitu sementara menurut kami, menurutmu gimana kawan? Silahkan jika mau komentar pada kolom yang ada pada blog kami ini.  Dan tentu kami sangat senang jika kawan-kawan juga senang meskipun kesenangan kawan-kawan saat ini tidak ada hubungannya dengan opini kami disini (Sangat mungkin kawan-kawan senang hari ini karena baru saja dapat senyuman dari “kekasihnya” masing-masing…. Hehehe. Sekian dan salam kompak selalu di hari Jum’at ini untuk seluruh rakyat NKRI saja!!!

Catatan; Tulisan ini sebagian kami sarikan dari hasil obrolan panjang  yang dilakukan dengan sangat santai sambil ngopi bareng di warung makan-makan jl. P.Antasari-Samarinda seharian kemarin kepada tokoh muda Golkar Kaltim yaitu Syarkowi V Zahri (juga ketua Fraksi Golkar di DPRD Prov. Kaltim). Beliau berbicara sebagai pribadi saja dan berdasarkan perkawanan semata (bukan se-telinga) dengan kami.

(DC)

BACA JUGA : Survei Menang Telak Pilkada

Recommended for you