PILKADA SERENTAK 2020 : MENANTIKAN KOALISI PDIP DAN GERINDRA VERSUS GOLKAR DI KUTAI KARTANEGARA

PILKADA SERENTAK 2020 : MENANTIKAN KOALISI PDIP DAN GERINDRA VERSUS GOLKAR DI KUTAI KARTANEGARA

Cukup menarik mengamati peta perpolitikan kukar saat ini, dimana sampai saat ini masih belum ada kepastian calon petahana akan maju berpasangan dengan siapa. Peluangnya masih sangat terbuka bagi siapa saja pihak yang akan merapat. Karena calon dari petahana biasanya yang dianggap paling berpeluang dalam kontestasi pilkada saat ini.

Partai GOLKAR sangat mungkin untuk mengajukan calon dari kadernya sendiri, karena hanya GOLKAR sebagai satu-satunya partai yang memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri tanpa "wajib" melakukan koalisi dengan partai lain. GOLKAR memiliki modal 13 kursi di parlemen Kukar saat ini (DPRD periode 2019 -2024).

BACA JUGA : MENAKSIR 5 PEMENANG PILKADA TAHUN 2020 (KOTA SURABAYA, KOTA SOLO, KOTA BALIKPAPAN, KOTA SAMARINDA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

Sehingga agar supaya ada kompetitor bagi golkar di pilkada Kukar

kali ini maka arah koalisi bagi PDIP dan GERINDRA akan menjadi mungkin untuk

bersatu mengusung pasangan calon.

PDIP memiliki modal 7 kursi parlemen sedangkan GERINDRA juga memiliki modal 7 kursi parlemen. Dengan total 14 kursi di parlemen kukar maka itu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi syarat mengajukan pasangan calon.

BACA JUGA: Sistem Manajemen Pemenangan Pemilihan Umum Kepala Daerah Serentak (SIMPEL PILKADA) 2020

Dan nampaknya koalisi ini yang akan mengusung calon dari petahana,

mungkinkah?

Kalkulasi akan bergabungnya PDIP dan GERINDRA ini disesuaikan dengan

nampaknya “mesranya” hubungan kedua partai ini pasca pemilu April 2019 yang

lalu. Ditambah argumentasi pentingnya upaya eksistensi bagi kedua partai

tersebut didalam menghadapi pilkada serentak tahun 2020 ini.

Memang secara umum situasi politik lokal di Kukar pasca kepemimpinan

sebelumnya dapat dinilai terjadinya dinamika baru dan terbuka. Meskipun

pengaruh kepemimpinan sebelumnya juga tidak begitu saja dapat dihilangkan dalam

kalkulasi kepentingan politis.

Perpolitikan di Kukar akan selalu menjadi menarik untuk diulas dan diteliti, hal tersebut dapat langsung dihubungkan dengan kebesaran nama Kutai Kartanegara sejak masa lalu ditambah dengan kepentingan IKN yang baru saja dimulai. Kukar dengan segala cerita "gemerlapnya" akan mungkin selalu mampu menghipnotis berbagai kalangan yang aktif di dunia politik, ekonomi, dan budaya.

Dasar argumentasi dasar yang menjadi peluang koalisi PDIP dan

GERINDRA dalam pilkada Kukar saat ini adalah sebagai berikut ;

1. Sebagai partai yang sama-sama tidak mungkin mencalonkan sendiri tanpa koalisi dengan partai lain karena jumlah kursi tidak mencukupi jika tidak berkoalisi.

2. Sama-sama partai besar yang jika bergabung tentu akan menjadi kekuatan yang memiliki peluang besar untuk menjadi pemenang dalam pilkada.

3.  Koalisi yang akan sangat menguntungkan bagi kedua partai baik di tingkat lokal maupun tingkat nasional.

4. Sebagai wujud kesadaran politik dalam rangka melanjutkan gerak demokratisasi yang mampu saling menghargai dan mencontohkan persatuan dalam kompetisi pilkada yang berbingkai NKRI.

5. Sebagai contoh "obat pemersatu" setelah tingginya tensi persaingan pada pemilu April 2019 yang lalu.

6. Pada pemilu sebelumnya kedua partai ini sama-sama mempunyai pendukung loyalis yang jelas berseberangan secara pilihan politik, nah kalau kedua loyalis ini digabungkan maka akan dapat menjadi kekuatan yang sangat solid dalam era pilkada serentak kali ini.

7. Perlu juga penyegaran politik setelah lelahnya berkompetisi pada pemilu tahun lalu, maka pada pemilu pilkada tahun ini mungkin lebih bermanfaat jika bersatu saja. Kan sudah berpengalaman saling berkompetisi, nah kali ini bagaimana kalau bersatu apakah manfaat yang didapat akan jauh lebih berguna bagi bangsa dan negara.

8. Ada kalanya saling berkompetisi, ada juga saatnya bersatu. Politik ya begitu itu gak perlu melanjutkan ketegangan. Kompetisi dalam politik bukan harga mati, ia selalu cair. Kompetisi antar partai politik bukan saling memperebutkan benar vs salah. Politik pilkada dihadirkan dalam rangka suatu cara yang arif - bijaksana untuk menentukan regenerasi kepemimpinan dalam kelanjutan bernegara.

9. PDIP dan GERINDRA adalah partai yang sangat memerlukan regenerasi kepemimpinan itu, era pilkada serentak tahun ini akan menjadi bagian ajang ujian regenerasi itu di tubuh partainya masing-masing.

Sekian ulasan ini kami ajukan sebagai bahan argumentasi logis bagi

semua pihak yang telibat dalam musim berpilkada yang harapannya lebih

berkeperimanusiaan dan mendewasakan.

Bagi partai lain yang belum sempat diulas santai saja, nanti akan ada waktu yang lebih tepat untuk dinaikan argumentasinya dipermukaan. Ini semua kita hadirkan dalam rangka perwujudan hidup bernegara yang lebih sehat, santun, bersatu, saling menghargai untuk melanjutkan hajat hidup orang banyak.

Selamat menikmati musim pilkada serentak tahun 2020.

Tetap santuy.

Salam kompak NKRI.

Penulis: Doni Candra, S.IP
Editor: Nizar Mahroussy H.E,S.Kom

Recommended for you